Bagikan Artikel ini:
Selain sering ditemukan logo
standby power saving seperti dibahas pada
artikel sebelumnya, pada beberapa peralatan elektronik juga sering ditemukan label seperti pada Gambar 1. Label yang merupakan bagian dari program "
Energy Efficiency Label and Standard" dari
Kemco ini menunjukkan tingkat efisiensi pemakaian energi dari produk yang bersangkutan. Bila kita perhatikan, label ini juga mencantumkan besarnya emisi CO
2 yang dihasilkan.
|
Gambar 1. Label "Energy Efficiency Standard" |
Kemco mewajibkan pencantuman label ini pada 17 jenis produk, sesuai dengan tingkat efisiensi energi yang dimiliki, dari level 1 (tertinggi) sampai 5 (terendah). Selain itu, ada enam jenis produk lagi yang diwajibkan untuk memenuhi batas terendah tingkat efisiensi energi yang diperbolehkan, sesuai dengan "Minimum Energy Performance Standard", alias MEPS. Jadi, secara total, ada
23 jenis produk yang harus memiliki tingkat efisiensi energi di antara lima level yang ditentukan. Produk-produk yang gagal memenuhi MEPS dilarang untuk diproduksi dan dijual.
Label ini dicantumkan di sisi depan atau samping dari produk, agar mudah dilihat oleh calon konsumen. Gambar 2 menunjukkan contoh pencantuman label pada produk sebenarnya. Untuk jenis produk tertentu, seperti lampu dan alat penerang lainnya, label boleh dicantumkan di kemasannya. Bila suatu produk memiliki kemasan tersendiri (kotak) sekaligus kemasan besar (kardus), maka label ini wajib dicantumkan pada kedua jenis kemasan tersebut. Hal ini dapat mendorong konsumen untuk membeli produk yang hemat energi. Dengan demikian, penghematan energi dapat dicapai, demi menghindari perubahan iklim global.
|
(a) (b) (c)
Gambar 2. Contoh pencantuman label "Energy Efficient Standard" pada (a) air conditioner, (b) lemari es, dan (c) rice cooker |
Satu hal yang juga menarik, yakni bahwa ternyata program pencantuman label ini juga diterapkan pada produk otomotif, bahkan sejak 1992. Sasaran program efisiensi kali ini adalah tingkat konsumsi bahan bakar dari kendaraan yang bersangkutan. Bagi produk yang memenuhi standar efisiensi konsumsi bahan bakar dari level 1 (tertinggi) sampai level 5 (terendah), produsen dapat mencantumkan label seperti pada Gambar 3, termasuk label yang menyebutkan predikat efisiensi bahan bakar dari kendaraan tersebut.
|
Gambar 3. Label tingkat konsumsi bahan bakar untuk produk otomotif (atas)
dan label untuk predikat "Baik" dalam efisiensi bahan bakar (bawah) |
Label biasa dicantumkan di sisi belakang atau samping dari kendaraan, agar mudah dilihat oleh calon konsumen. Bahkan, produsen dapat pula mencantumkan label ini pada media pemasaran kendaraan tersebut, seperti iklan dan katalog produk. Untuk detilnya, berikut dapat disimak standar efisiensi konsumsi bahan bakar yang digunakan dalam penentuan peringkat, dihitung dari besarnya kilometer yang dapat ditempuh per satu liter bahan bakar (km/L):
- Efisiensi level 1 : konsumsi bahan bakar di atas 15 km/L
- Efisiensi level 2 : konsumsi bahan bakar di antara 14,9 - 12,8 km/L
- Efisiensi level 3 : konsumsi bahan bakar di antara 12,7 - 10,6 km/L
- Efisiensi level 4 : konsumsi bahan bakar di antara 10,5 - 8,4 km/L
- Efisiensi level 5 : konsumsi bahan bakar di bawah 8,3 km/L
Kira-kira, kendaraan yang Anda gunakan sekarang masuk kategori yang mana?
Referensi: